Mengenal Kurikulum Merdeka dan Penerapannya

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset,dan Teknologi  (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim resmi meluncurkan Kurikulum Merdeka pada Februari 2022. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang bertujuan untuk mengasah minat dan bakat anak sejak dini yang berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik.

Kurikulum Merdeka dapat diimplementasikan di level PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, hingga pendidikan khusus. Kemendibudristek memberikan keleluasaan atau kebebasan ke setiap sekolah untuk memilih salah satu dari tiga opsi kurikulum yang ditawarkan, yaitu Kurikulum2013, Kurikulum Darurat (Kurikulum 2013 yang disederhanakan), dan Kurikulum Merdeka. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk mengantisipasi krisis pembelajaran akibat pandemi. Setiap sekolah bisa menerapkan kurikulum sesuai dengan kapasitas dan karakteristik peserta didik. Kebebasan tersebut berdasarkan Surat Edaran Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan(BSKAP) Nomor 2774/H.H1/KR.00.01/2022.

SE Kepala BSKAP terbitan 28 Juni 2022 menyatakan, implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri merupakan salah satu dari tiga pilihan yang bisa diambil oleh sekolah. Melansir darikemdikbud.go.id, berikut ini terdapat tiga kategori pilihan yang bisa diimplementasikan oleh sekolah, yaitu:

1. Kategori Mandiri Belajar

Kategori ini memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan saat menerapkan Kurikulum Merdeka beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

2. Kategori Mandiri Berubah

Mandiri Berubah memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan saat menerapkan Kurikulum Merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7dan 10.

3. Kategori Mandiri Berbagi

Pilihan Mandiri Berbagi akan memberikankeleluasaan kepada satuan pendidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka denganmengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar pada satuan pendidikan PAUD,kelas 1, 4, 7 dan 10.

Menurut data Kemdikbudristek, sebanyak143.265 sekolah di 514 kabupaten/kota (34 provinsi) siap menerapkan KurikulumMerdeka. Sedangkan, berdasarkan isi SK BSKAP terbaru Nomor 044/H/KR/2022,terdapat 142.663 sekolah yang akan menjadi pelaksana implementasi KurikulumMerdeka pada tahun ajaran 2022/2023.

Bagaimana Konsep Kurikulum Merdeka?

Kurikulum Merdeka membagi jenjang kelasdari kelas 1 sampai kelas 12 menjadi 6 fase, yaitu Fase A hingga Fase F.Menurut Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim,inti dari Kurikulum Merdeka adalah Merdeka Belajar yang bertujuan agar siswabisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing.

Di kurikulum sebelumnya, peserta didikmau tidak mau harus mempelajari mata pelajaran yang bukan menjadi minatutamanya. Berbeda dengan Kurikulum Merdeka, peserta didik bisa dengan ‘merdeka’memilih materi yang ingin dipelajari sesuai dengan minat masing-masing. Itulahyang dimaksud dengan Merdeka Belajar.

Di samping itu, Kurikulum Merdeka mengutamakan strategi pembelajaran berbasis proyek. Para peserta didik akan mengimplementasikan materi yang telah dipelajari melalui proyek atau studikasus yang dinamakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Proyek tersebut bersifat lintas mapel. Dengan proyek tersebut, siswa akan melakukan observasi masalah dari konteks lokal dan memberikan solusi nyata terhadap masalah yang dihadapi. Untuk kamu yang ingin cari Map Rapot Murah Berkualitas kamu bisa kunjungi langsung Jayamap.co.id.

Related posts